30 October 2011

doodle : teardrop

Nangis ya nangis, tapi coba digambar air matanya. haha.. ya sebenarnya ini tidak cuma mewakilkan air mata, air pada umumnya kebanyakan berbentuk seperti gambar saya berikut ini. Semoga saja seperti itu. hihi..



doodle : oval


Nah, waktu nggambar yang ini, saya kepikiran aja objek-objek oval dengan bentuk-bentuk yang serupa, arah yang serupa, tapi ukurannya saja yang berbeda-beda, lalu ditata saja. Perangkat lunak yang membantu saya mengolah untuk mewarnai. Ini gambar aslinya.. hehe :D

doodle doo dee damn! :)) (ornament)


Akhir-akhir ini saya sedang menggilai autis menggambar di sketch book. Rasanya seperti mengarahkan emosi. Lalu menjalar melalui tangan, jari, pensil, dan akhirnya ke Pipette. hehe.. Setelah ini saya masih ada beberapa doodle yang akan saya post.
Nah, doodle yang ini sebenarnya untuk ornament.. siapa tahu suatu saat nanti bisa disablon. hehe.. O iya, saya upload juga gambar aslinya.. hehe..

26 October 2011

doodling : Goreta


Yah, hanya iseng menggambar. Susah juga menggambar detail yang konsisten itu. Saya akan menikmati prosesnya. :)

24 October 2011

Doodling for Tugitu


Ah, iseng sekali saya malam ini. Hari ini tidak begitu baik moodnya. Lalu teringat tentang teman di Tugitu Unite. Karena kemaren sewaktu Craft Carnival, kami disapa, lalu diberi buku kompilasi gitu. Baik banget kalian, seperti dewa kebaikan. 


Lalu, malam ini saya coba gambar-gambar, dan lebih iseng lagi, saya mengirimkannya ke Tugitu. Siapa tahu bisa ikutan dalam kompilasi selanjutnya. Ehehehe :))

Tentang gambar di atas, itu cuma cuplikan saja. Edisi fullnya bisa didownload DI SINI. Judulnya Cium Aja, Nanti juga Cinta. Silakan.. :)) (sok misterius biar ada yang download). Bukankah itu natural? Semoga bisa dibaca ceritanya, hanya tentang balada perciuman dan percintaan. :))

Saya suka dengan semangat teman-teman Tugitu. :) Tetap jaga semangat ya! Kalian menularkan semangat yang oke, lho!

05 October 2011

Pattern Hunter #2

041011. Kampus Pasca Sarjana UGM

Sebenarnya sedari kemarin mata saya sudah jelalatan untuk project ini. Saya berusaha menangkap berbagai bentuk, pola, dan warna pada baju juga barang-barang pribadi milik teman-teman kampus saya. Bukan hal yang mudah ternyata. Karena sesungguhnya kampus ini tidaklah begitu berwarna layaknya kampus-kampus pada umumnya. Singkat cerita, hari ini pencarian saya terjawab oleh Wulan, yang terlihat paling berwarna diantara lainnya.

Akhirnya Berbunga
Kenapa saya beri judul seperti diatas, ada hubungannya dengan cerita Wulan tentang baju-baju yang ada di lemarinya. Sepanjang ingatan saya memang hari ini pertama kalinya saya melihat Wulan mengenakan baju dengan motif yang ramai. Biasanya jika tidak menggunakan kemeja kotak-kotak, kaos dengan motif garis-garis, atau kaos polos dengan warna pastel yang memang adalah pilihan favoritnya untuk baju.


Baju ini dibeli Wulan dalam sebuah acara festival distro di Jogja. Menurutnya hal terpenting ketika memilih baju adalah modelnya. Baginya motif dan warna menjadi faktor kedua. Namun antara motif dan warna, Wulan akan lebih dulu memilih motif ketimbang warna. Menurut pengakuannya sih, dia bisa lebih toleran kalau soal warna. 


Dalam hal motif, Wulan punya alasan sendiri kenapa menyukai motif kotak-kotak atau garis-garis. Menurutnya motif-motif ini bisa memberikan volume untuk tubuhnya yang mungil. Namun hari ini, akhirnya Wulan berbunga. Dan menurut saya, motif ini sukses membuatnya terlihat seperti gadis manis ;)

03 October 2011

Pattern Hunter #1

Hari ini 3 Oktober 2011. Siang tadi sekitar pukul 2 siang, saya bertemu 2 teman saya di kampus, namanya Azizah dan Ajeng. Mereka membawa sesuatu yang saya cari, yaitu barang bermotif/berpattern! Horee.. Nah, ini dia cerita singkat Pattern Hunter episode perdana.

Pattern dari Vietnam
Azizah membawa wadah hardisk external-nya waktu itu. Warnanya contrast, lalu modelnya juga unik. Ah, saya coba menelisik. Saya benar-benar tidak ada bayangan bagaimana caranya membuat motif bergaris unik wadah itu. Sekilas pattern-nya seperti stripes, tapi ada jahitan di tengah-tengah garis tipis yang berjajar berwarna-warni itu. 

Barang itu oleh-oleh dari temannya (Mbak Heni) yang abis melancong dari Vietnam pertengahan tahun 2011. Menurut informasi, harganya sekitar puluhan ribu rupiah. Pattern ini unik, saya tidak menyangka akan bertemu pattern dari Vietnam hari ini. 




terima kasih, Azizah atas waktunya :)


Pattern dari Jepang
Setelah semacam interview singkat dengan Azizah, ternyata Ajeng juga membawa sebuah dompet kecil dari Jepang. Dompet itu pemberian dari Budhe-nya sekitar tahun 2003-an. Percayalah, warnanya masih segar! Tahan lama juga ya. 

Ada sesuatu yang unik dari dompet ini, kain dasarnya itu bertekstur seperti ombak. Entahlah kain apa itu. Lalu menurut perkiraan saya, pattern wanita berbaju Jepang itu adalah hasil printing (entah digital atau manual). Nuansa warnanya hangat dan juga sangat mewakilkan Jepang karena ikon-ikon bunga dan wanita berbaju Jepang. 


 tekstur kain yang unik!

terima kasih, Ajeng sudah mau berbagi cerita. :)

Pattern Hunter


Pattern Hunter tercetus setelah saya sharing ide ini kepada Putri di sebuah warung makan bakmi jawa berbintang 6. Pattern Hunter ini ceritanya sebuah proyek abal-abal yang akan menginterview orang tentang barang-barang miliknya yang punya motif/pattern tertentu.  Tentang apa patternnya, warnanya, lalu bahannya apa, beli kapan dan dimana, harganya berapa, dan seterusnya. Hasil interviewnya nanti akan dipost di blog Pipette Pattern beserta foto motif barang dan orangnya juga. Jadi ajang narsis juga boleh asal mau diinterview. :p

Alasan dibalik Pattern Hunter ini simpel saja kok. Proyek abal ini saya harap bisa jadi pemicu untuk membentuk diri menjadi orang yang eksploratif. Setiap benda yang kita punyai, pasti punya cerita tersendiri. Nah, cerita dari orang-orang di sekitar kita itu yang akan kita eksplorasi. Walaupun teman dekat, kadang kita tidak tahu cerita dibalik gorden bermotif di rumahnya. Sekali lagi, hanya untuk melatih lebih eksploratif saja.

Lalu alasan selanjutnya, tentang bagaimana menyampaikan cerita-cerita tadi. Adalah hal penting ketika kita bisa menceritakan kembali apa yang sudah kita alami. Bukankah pekerjaan travel writer itu ada karena mereka berhasil menceritakan kembali apa yang sudah mereka alami dengan menarik?

Pada dasarnya, Pattern Hunter ini akan mengumpulkan pendapat-pendapat yang tak terduga dari teman-teman kita tentang motif-motif/pattern di sekitar kita! So, Let’s Hunt! :D

Siapapun boleh turut serta ambil bagian dalam proyek abal-abal (non-profit) ini. 
Silakan email ke ojanto@rocketmail.com 

02 October 2011

Hari Batik Nasional

Hari ini, 2 Oktober 2011 adalah Hari Batik.
Pipette patut ikut serta dalam merayakan hari besar Pattern Asli Indonesia ini.
Pipette berharap, semakin banyak yang menggunakan dan memproduksi batik setelah ini. :)

Wall of Stones

Teringat tentang hebatnya para pemecah dan penata batu. Ketika itu saya masih SD, jalan di depan rumah saya masih tanah yang banyak kerikil dan debu. Lalu datanglah proyek perbaikan jalan beserta para pemecah dan penata batu. Jalan depan rumah diubah menjadi jalan berbatu kali yang sudah dipecah-pecah, lalu ditata sedemikian rupa sehingga jalanan menjadi sedikit lebih baik. Tak lupa dengan ornamen rumput liar tumbuh di celah-celahnya. 

Sayang saya tidak punya fotonya. Tapi saya merekamnya dalam ingatan, begitu jelas jalan bebatuan itu. Lalu seiring waktu, saya melihat pola yang sama pada dinding di beberapa tempat. Pola inilah yang menjadi pemicu untuk menggambar bebatuan yang dipecah lalu ditata.


 hand drawn
The color is too hot

Kemudian terpikirlah untuk menindaklanjuti gambar itu. Saya berniat untuk menimpakan gambar-gambar abstraksi ini ke dalam produk-produk Ojanto, yaitu berupa pouch. Proses sablon saya coba untuk melakukan sendiri di rumah baru, yang masih sedikit blm nyaman ini. 

Printing Preparation 

Lalu memadukan abstraksi itu dengan warna-warna. Semakin larut malam, semakin saya penasaran dengan bebatuan-bebatuan warna-warni ini. Saya memakai pasta sablon fasde (water-based) dengan campuran sedikit rubber (oil-based) supaya tampilan warnanya bisa lebih bold.

 colors preparation

Kain yang digunakan adalah kanvas bertekstur, saya tidak begitu ingat nama jenis kanvas ini. ada 25 lembar kain yang sudah dipotong dan disablon untuk dijadikan pouch. Sekarang sedang dalam proses penjahitan. Semoga bisa cepat jadi dan siap terbang ke tangan kalian. :D

wall of stones on fabric